Banjir WO di Kejurnas
Posted by febrikusuma on January 31, 2010
SURABAYA, Kompas.com – Pertandingan hari pertama Yonex Sunrise Kejuaraan Nasional Bulu Tangkis 2009 di GOR Sudirman dan Suryanaga Surabaya, Selasa, diwarnai “banjir” WO (walkover) karena banyak pemain yang tidak hadir di lapangan.
Hingga pukul 19.30 WIB, terdapat sebanyak 31 laga yang harus diakhiri dengan kemenangan WO. Jumlah WO terbanyak terjadi pada pertandingan kelompok taruna yang dimainkan di GOR Suryanaga Surabaya, yakni sebanyak 17 partai dan 14 WO sisanya di kelompok dewasa yang berlangsung di GOR Sudirman Surabaya.
Panitia kejuaraan tidak bisa memastikan alasan ketidakhadiran pemain tersebut, padahal nama-nama mereka sudah didaftarkan ke PB PBSI jauh hari sebelum kejurnas dimulai. “Sebagian besar pemain yang tidak datang tanpa memberi alasan jelas. Ini tentu sangat disayangkan karena kejuaraan merupakan kalender PB PBSI,” kata Sekretaris Panpel Kejurnas, Eddy Sabaruddin.
Ketua Bidang Turnamen PB PBSI Mimi Irawan yang dikonfirmasi banyaknya WO di kejurnas ini, mengaku kecewa dengan banyaknya atlet daerah, terutama dari luar Jawa yang tidak memanfaatkan dengan maksimal kejuaraan ini. “Alasan mereka tidak datang bermacam-macam, tapi ini tentu sangat disayangkan. Yang jelas, kami akan beri teguran kepada Pengda PBSI-nya,” katanya.
Menurut Mimi Irawan, tidak adanya sanksi kepada pemain yang mundur tanpa alasan jelas, membuat banyak pemain menyepelekan masalah ini. “Memang tidak aturan soal sanksi tersebut,” tambahnya.
Ia menambahkan PB PBSI berencana menerapkan aturan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) terkait pengenaan sanksi bagi pemain yang mundur dari turnamen atau kejuaraan.
Dalam aturan BWF, pemain yang mundur dari turnamen setelah namanya masuk daftar undian, dikenakan sanksi denda sebesar 250 dolar AS. “Aturan itu rencananya diterapkan mulai Sirkuit Nasional 2010 di Balikpapan. Pemain yang mundur akan dikenai denda Rp250 ribu dan kalau dendanya tidak dibayar, pemain itu akan dicekal dari kejuaraan berikutnya,” kata Mimi Irawan.
Leave a Reply